Minggu, 04 Januari 2009

Belanja di Qatindo




Salah satu yang bikin hepi sejak nyampe di Qatar gak lain adalah karena disini ada supermarket Indonesia. Pertama ke sana sih agak agak shock sama harganya yang aku pikir amit amitmahalnya. Ya terang aja, wong ngebandinginnya sama harga asli di Indonesia... :D

Setelah beberapa lama aku lebih tau harga rata-rata produk sejenis lainnya disini, harga hraga di Qatindo jadi reasonable lah. Ya emang rata-rata segitu harganya disini..

Yang kefoto disini sih cuma yang kebeli tadi siang, pas jalan-jalan menghangatkan diri di bawah sinar matahari siang bolong. yang akhirnya bukannya keangetan malah kedinginan karena angin bertiup kencang. Berhubung belom gitu apal daerah sini, kalo jalan jalan ya nyampenya pasti ke Qatindo... ujung-ujungnya ya beli beli deh... hehehe...

Bisanya sih aku gak pernah heboh ngeborong gitu, selain qatindo itu bisa jalan kaki dari rumah, biasanya aku beli dikit dikit titip sama suami yang kebetulan kantornya bersebelahan sama Qatindo. jadi kalo pengen apa-apa tinggal telpon... ntar pulang beliin ini dong...;-p

Isi Qatindo lumayan lengkap, ada tempe, tahu, toge, bakso, ikan asin, pempek, berbagai jenis krupuk indo.... Indomie cukup lengkap jenisnya, berbagai merek kecap dan saos, sampe minyak goreng tropical juga ada... ;-p

Kalo kesana emang panik pengennya dibeli semua... Tapi pasti kalo gitu cuma laper mata doang, belom tentu juga beneran mau dipake... Jadi mipil aja belinya... seperlunya. Mumpung deket sama kantor suami ;-p

Sabtu, 03 Januari 2009

Kenapa ya...

Berita diambil dari okezone

Demo HTI Kecam Sikap Diam Pemimpin Negara Islam

TERNATE - Ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ternate, Maluku Utara, turun ke jalan mengecam serangan Israel tersebut, Minggu (4/1/2009).

HTI menggelar unjuk rasa secara marathon di dua tempat yakni kawasan Pasar Gamalama dan Kantor Gubenur Maluku Utara di Jalan Pahlawan Revolusi dengan orasi dan berbagai spanduk kecaman terhadap Israel.

Dari pernyataan tertulis DPP HTI yang dibagi-bagikan, mereka juga mengecam sikap diam para pemimpin negara-negara Islam yang dianggap penghalang niat suci para sukarelawan yang ingin melawan zionis Israel.

"Bukan hanya itu, mereka justru menutup pintu perbatasan dengan Palestina sehingga anak-anak, kaum perempuan dan orang tua pun jadi sasaran pembantaian Israel," tulis juru bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto.

Dalam orasinya, HTI mengutuk Amerika Serikat (AS) dan negara-negara barat yang dianggap mengamini tindakan Israel itu. Padahal apa yang dilakukan Israel merupakan bentuk terorisme dan pelanggaran HAM yang selalu menjadi sorotan utama AS dan sekutunya.

"Global war terrorism yang dikumandangkan AS hanya omong kosong dan kedok untuk memerangi Islam. Itu hanya berlaku bagi AS dan sekutunya. Bila sungguh-sungguh ingin memerangi terorisme, mestinya tindakan ini tidak dibiarkan terus terjadi begitu saja dan para pejabat Israel harus diseret ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang," tegas pengunjuk rasa.

Mereka juga mengajak simpatisan Palestina di penjuru dunia untuk membalas tindakan Israel dengan hal yang sama. "Tindakan brutal Israel ini sudah tidak bisa dilawan lagi dengan kecaman atau kutukan tapi harus dengan perlakuan yang sama dengan yang mereka lakukan," ujar Humas HTI Sabarudin MM dalam orasinya.

Unjuk rasa itu sendiri berlangsung cukup tertib di bawah pengawalan ketat aparat keamanan dan massa pun membubarkan diri usai berorasi selama kerang lebih dua jam.

 

Hmmm... kayaknya emang belom kedengeran kecaman dari pemimpin negara Islam sejauh ini.  Kenapa bisa begitu..?